Pemerintah menginstruksikan
supaya kegiatan kebijakan belajar dilakukan di rumah sebagai upaya mencegah
penularan virus corona atau Covid-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan
(daring)/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
"Kami ingin mengajurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari
rumah agar dipastikan gurunya juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan
guru, itu sangat penting," ujar dia pada keterangan tertulisnya, Rabu
(25/3/2020).
Dia menjelaskan
pembelajaran daring/jarak jauh difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa
mengenai virus korona dan wabah Covid-19. Adapun aktivitas dan tugas
pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi
masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah.
Kemudian, lanjut dia, bukti atau produk
aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari
guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
"Walaupun banyak
sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti gurunya hanya memberikan
pekerjaan saja kepada muridnya. Tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi
membantu muridnya dalam mengerjakan tugasnya. Mohon walaupun bekerja dari
rumah, mohon siswa-siswa kita juga dibimbing," ungkap dia.
Pihaknya juga terus melakukan kerja sama
dengan berbagai perusahaan telekomunikasi. "Hal tersebut untuk memberikan
subsidi data bagi siswa dan guru yang melakukan pembelajaran daring,"
tandasnya.